Artikel diperbarui pada 27 Desember 2023.
Saat bertransaksi di bank, para penggunanya akan diminta mencantumkan sebuah kode khusus yang dimiliki setiap bank. Kode bank tersebut biasa, disebut dengan istilah nomor referensi bank, dimana semua pengguna penting untuk mengetahuinya.
Kode referensi setiap bank diciptakan secara berbeda-beda selayaknya identitas pada seorang penduduk. Karena di Indonesia terdapat banyak sekali bank, hal ini sebenarnya akan menyulitkan jika para pengguna kurang pengetahuan.
Apa Itu Nomor Referensi Bank?
Istilah dari nomor referensi bank paling sering pengguna jumpai saat akan melakukan sebuah transaksi di perbankan. Kegiatan yang biasanya membutuhkan nomor ini, misalnya yaitu ketika akan mengirim dana ke bank lain.
Umumnya, kode ini terdiri atas 3 digit angka yang memiliki aturan tertentu sesuai kebijakan para pemerintah. Angka tersebut, nantinya wajib dimasukkan saat akan transaksi tepat sebelum angka rekening dicantumkan.
Pada istilah “nomor referensi” ini jelas berkaitan dengan sebuah kata yaitu referensi, yang secara bahasa artinya acuan atau rujukan. Berdasarkan arti dari kata tersebut, maka diketahui bahwa fungsinya adalah sebagai berikut:
- Sebagai sebuah kode untuk identifikasi atau mengenali nama bank tertentu.
- Nomor tersebut juga bisa untuk mengecek apakah suatu transferan telah berhasil masuk atau tidak.
- Memberikan petunjuk mengenai keterangan tujuan akhir transaksi.
- Apabila terjadi transaksi pembayaran maka nomor tersebut dapat dijadikan alat bukti yang resmi serta sebagai nomor urut pelanggan.
Nomor referensi pada bank juga dapat diartikan sebagai surat keterangan yang sengaja dibuat oleh pihak pembuatnya. Maksud pembuatan tersebut, yaitu untuk menunjukkan tempat dari kegiatan perbankan yang telah dilakukan.
Perbedaan Nomor Referensi pada Bank dan Referensi Nasabah
Nomor yang juga sebagai sebuah identitas ini juga dimiliki oleh pengguna jasa perbankan. Kegunaan dari nomor referensi nasabah, juga untuk membedakan kegiatan transaksi yang dilakukan.
Jika pada bank, umumnya menggunakan kode sebanyak tiga angka yang dikombinasikan sebagai suatu bentuk identifikasi. Maka, nomor referensi khusus untuk nasabah tidak mutlak, tergantung pada yang melakukan transaksi tersebut, perbedaan keduanya yaitu:
- Nomor referensi yang dimiliki bank adalah kode yang tidak diciptakan sendiri, sedangkan milik nasabah dibuat sendiri dan tidak memiliki aturan mutlak bagi nasabah.
- Identifikasi pada bank dimiliki oleh semua jenis bank yang ada di Indonesia, namun identifikasi nasabah ini hanya berlaku bagi pengguna berbagai jasa perbankan di BRI.
- Kode bank fungsi utamanya yaitu sebagai identitas bank yang dituju sementara pada nasabah adalah untuk melindungi ketika tiba-tiba mengalami masalah transaksi.
Adapun kode referensi ini biasanya ditambahkan saat bermaksud melakukan transaksi, misal membeli jasa serta produk tertentu. Ketika suatu waktu terjadi masalah dalam transaksi, maka kode tersebut berfungsi untuk membantu pihak bank.
Setelah mengetahui pengertian serta fungsinya, beberapa pengguna biasanya menanyakan bagaimana jika kode itu tidak disertakan, apa yang terjadi? Pertanyaan ini terkait dengan keingintahuan, tentang seberapa penting kode nomor yang dibahas tersebut.
Sebenarnya karena kedua kode referensi tersebut fungsinya cukup berbeda, maka urgensi atau kepentingan dan akibatnya pun berbeda. Umumnya, apabila pengguna fasilitas bank tidak mencantumkan referensi bank ketika hendak bertransaksi, maka tahapan tersebut akan dihentikan.
Cara Cek Nomor Referensi
Telah diketahui bahwa penting bagi para pengguna untuk tahu nomor referensi dari bank yang ingin dituju pada aktivitas perbankan. Dengan mengetahui dan hafal dengan kode bank yang dimaksud tentu transaksi akan lebih efisien.
Jika pengguna ingin mengetahui kode bank misalnya bank BCA pengguna bisa melakukan beberapa cara yang tergolong mudah. Ketika sudah mengetahuinya penting bagi pengguna untuk menghafal dan mengingatnya dengan baik. Berikut beberapa caranya:
1. Cek Referensi Melalui Mobile BCA
Nomor referensi BCA sama seperti bank lainnya yaitu akan dipakai dalam mengidentifikasi transaksi baik lewat ATM maupun yang lainnya. Fasilitas untuk transaksi transfer selain ATM di bank BCA ada pula yang melalui platform bernama BCA Mobile.
- Bukalah platform aplikasi BCA yang telah disebutkan tadi menggunakan perangkat telepon pintar.
- Kemudian klik menu m-BCA agar bisa mengaksesnya maka masukkanlah kode akses pada kolom yang ditampilkan.
- Setelah itu, tekan tombol yang diperuntukkan untuk login lalu dilanjutkan dengan memilih opsi m-transfer lalu scroll ke bawah sampai menemukan menu Inbox, klik menu tersebut.
- Kemudian akan dimunculkan semua riwayat kegiatan atau transaksi dengan detail, pilihlah salah satu riwayat tersebut untuk melihat nomor referensi.
2. Cek Nomor Referensi Via KlikBCA
Selain dengan disebutkan di atas, referensi kode ketika transfer bisa juga di cek menggunakan platform KlikBCA. Cara ini pun hampir mirip dengan m Banking yaitu harus sudah melakukan aktivitas dulu baru bisa dilihat nomor referensinya.
- Masuk ke situs khusus KlikBCA melalui telepon pintar pribadi.
- Loginlah dengan ID yang dimiliki seperti biasa.
- Setelah itu pada halaman berikutnya, klik saja opsi khusus menu History, letaknya ada di sebelah kiri dari layar ponsel.
- Pilih periode yang akan di cek dengan mengatur pilihan tanggal periodenya lalu klik opsi transfer di bagian samping tepat di kolom jenis transaksi.
- Sejumlah riwayat akan ditampilkan pada tampilan ini lalu tap link yang ada di sisi kiri lalu lihatlah kode referensi pada detail tersebut.
Daftar Nomor Referensi Bank
Pentingnya nomor referensi dalam kelancaran bertransaksi bisa berakibat gagalnya transaksi apabila salah memasukkan referensi. Meskipun nomor referensi telah dibuat berbeda untuk setiap banknya namun tetap saja kekeliruan dapat terjadi.
Sebenarnya pada mesin anjungan yang biasa digunakan untuk transaksi keuangan juga disediakan daftar nomor kode tersebut. Untuk melihatnya tentu harus menekan beberapa perintah secara berurutan, hal tersebut jelas sedikit merepotkan.
Jika ternyata antrian pada anjungan sedang padat dan dalam kondisi terburu-buru maka jika kodenya sudah diketahui akan lebih praktis. Selain mengeceknya via platform khusus dan mesin anjungan, kode juga bisa dicek di daftar berikut:
| Nama Bank | Kode |
| CIMB Niaga | 022 |
| Muamalat | 147 |
| BTPN Syariah | 547 |
| BSM | 451 |
| Permata | 013 |
| Maybank | 016 |
| Bank Mega | 426 |
| Sinarmas | 153 |
| Bukopin | 441 |
| Citibank | 031 |
Daftar tersebut memang belum lengkap, apabila bank yang pengguna tuju tidak ada, maka bisa cek di pencarian lainnya. Saking banyaknya bank yang ada di negara ini, kesalahan penginputan kode cukup rawan terjadi.
Ketika salah dalam menekan kombinasi nomor referensi maka pada layar transaksi akan muncul keterangan error. Apabila kesalahan kombinasi ternyata merujuk pada kode bank lain transaksi akan error ketika rekeningnya ternyata tidak sesuai.
Yang terjadi berikutnya adalah akan diminta untuk mengulangi transaksi, jika melalui anjungan biasanya kartu otomatis akan keluar. Hal ini tentu akan menambah waktu transaksi yang jadi lebih lama dari seharusnya, agar tidak terjadi simaklah tips berikut:
- Selalu cek kode bank sebelum melakukan transaksi, jika perlu catat kode tersebut.
- Perhatikan apakah kode yang dimiliki sudah sesuai dengan bank yang dituju, hal ini penting mengingat tujuan bank biasa berganti-ganti sesuai keperluan.
- Lakukanlah transaksi secara teliti dan biasakan untuk selalu melakukan pengecekkan ulang.
- Tidak melakukan aktivitas tersebut secara tergesa-tergesa.
Demikianlah penjabaran lengkap mengenai nomor referensi bank yang ternyata penting dalam transaksi pengiriman antar dua bank. Selalu teliti adalah kunci untuk bisa efisien dalam semua aktivitas keuangan.
