Manajemen Bisnis Rongsokan: Panduan Pemula, Risiko, dan Kiat Sukses

Artikel diperbarui pada 20 September 2023.

Bisnis rongsokan merupakan salah satu peluang emas untuk meraih kesuksesan. Namun untuk mencapai kesuksesan, Anda perlu memahami manajemen bisnis rongsokan. 

Dengan manajemen yang baik, peluang usaha sukses pun akan lebih mudah diraih.

Memahami teori memang perlu dilakukan ketika Anda akan memulai bisnis jenis apa pun. Termasuk rongsokan ini. 

Meski terkesan sepele dan kotor, rupanya sudah banyak tokoh yang berhasil meraih kekayaan berkat bisnis tersebut.

Walaupun ide bisnis tersebut termasuk relatif jarang, Anda perlu tahu pepatah luar; dari tangan yang kotor tercipta uang yang bersih.

Manajemen Bisnis Rongsokan

manajemen bisnis rongsokan

Perusahaan besar mampu bekerja dengan baik dan terstruktur karena memiliki divisi manajemen tersendiri. 

Namun lain halnya dengan bisnis kecil yang baru mulai berjalan, manajemen harus dilakukan oleh Anda sendiri sebagai perintis usaha.

Sebelum kita bahas lebih dalam, ada baiknya bagi Anda yang bingung dalam berinvestasi, silakan baca tips investasi untuk mahasiswa dan pelajar berikut untuk tambahan referensi.

Kembali lagi ke topik bahasan, dalam bisnis rongsokan, terdapat 3 hal penting berkaitan dengan manajemen yang perlu diperhatikan. Berikut penjelasan lebih lengkapnya.

1. Koneksi

Koneksi merupakan cara bisnis rongsokan paling awal dan mendasar. 

Sebagai orang yang baru berkecimpung di dunia usaha barang bekas rongsokan, sebaiknya Anda menjalin komunikasi dengan para senior. 

Senior yang dimaksud di sini adalah orang yang sudah terlebih dahulu menjadi pengusaha rongsokan. Koneksi tak hanya berguna untuk mendapatkan lebih banyak ilmu. 

Proses pemasaran yang saat ini sudah berjalan dapat menjadi lebih baik karena koneksi yang luas.

Baca Juga: Usaha Rumahan Modal 50 Ribu

Dengan membangun koneksi seluas mungkin, Anda dapat mendapatkan banyak keuntungan seperti meningkatkan mutu layanan dan produk, serta memiliki harga yang lebih baik. 

Bantuan modal juga tidak mustahil Anda dapatkan dari para pengusaha lain.

Dengan begitu, Anda sudah mempraktikkan cara memulai bisnis rongsokan dengan baik.

Memperluas koneksi pun tidak harus bertatap muka secara langsung, cukup memanfaatkan media sosial seperti artikel cara jualan online laris di WhatsApp.

2. Karyawan

Pekerja atau karyawan tentu sangat dibutuhkan dalam semua jenis bidang usaha. 

Untuk karyawan di bisnis rongsokan, sebaiknya pilih orang-orang yang sudah berpengalaman di bidang daur ulang sampah dan bidang sejenisnya.

Artikel Terkait: Perbedaan Sales dan Marketing

Tak cuma mementingkan skill, Anda juga harus mencari orang yang benar-benar jujur dan bisa dipercaya. 

Jika merasa kesusahan dalam mendapatkan pekerja yang sesuai kualifikasi, Anda harus meluangkan waktu untuk mengajari para calon pekerja sampai memahami pekerjaan mereka.

3. Teknologi

Hal terakhir yang wajib Anda perhatikan adalah teknologi. Investasikan sebagian modal usaha Anda untuk membeli mesin pengolahan yang sesuai kebutuhan. 

Untuk Anda golongan pelaku bisnis rongsokan online, Anda dapat berinvestasi dalam bidang pemasaran barang rongsokan dengan cakupan yang lebih luas.

Selain itu, dengan memilih mesin atau teknologi yang tepat, pekerjaan di bidang bisnis rongsokan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien.

Risiko Bisnis Rongsokan

Menjalankan bisnis rongsokan memang menjanjikan penghasilan besar dan kesuksesan. Namun tidak pernah ada bisnis yang benar-benar mudah. 

Semua bisnis pasti memiliki risiko masing-masing. Bisnis rongsokan atau barang bekas juga memiliki risiko seperti berikut ini.

  • Untuk usaha rongsok pemula, Anda harus berkorban dengan margin atau keuntungan yang kecil untuk bisa bersaing dengan pengusaha lain.
  • Sangat jarang ada pelanggan yang menetap, baik pengguna maupun pengumpul. Oleh karena itu, pemasaran Anda harus kuat agar selalu bisa menggaet konsumen-konsumen baru.
  • Sebagian besar pekerja di bidang daur ulang bahan bekas memiliki attitude yang kurang baik. Contohnya mereka kerap mengambil barang dari sortiran sedikit demi sedikit tanpa Anda sadari. Namun hal ini tidak dapat disamaratakan karena semua orang berbeda.
  • Usaha barang bekas sebenarnya tidak mengenal musim karena terus ada. Namun ada potensi kerugian yang lebih besar ketika musim hujan. Terutama untuk bahan-bahan yang tidak tahan air, misalnya kardus dan kertas.
  • Pandangan masyarakat yang negatif terhadap pengusaha barang bekas atau rongsokan.

Kiat Sukses dalam Bisnis Rongsokan

cara memulai bisnis rongsokan online

Sampai di sini Anda tentu sudah paham tentang manajemen bisnis rongsokan serta risikonya. 

Di bawah ini terdapat beberapa kiat atau tips yang bisa Anda lakukan untuk bisa meraih kesuksesan dalam bisnis rongsokan.

1. Kenali Mata Rantai Bisnis

Terdapat beberapa mata rantai bisnis di bidang barang bekas atau rongsokan. Sebelum mulai terjun di bidang ini, sebaiknya pahami hal tersebut. Anda bisa memilih beberapa posisi berikut ini.

  • Tangan pertama, yaitu orang yang memiliki barang rongsokan dan menjualnya.
  • Pengumpul barang bekas, yaitu orang yang biasanya berkeliling di pemukiman dan sekitarnya untuk mengumpulkan barang bekas. Ada dua cara pengumpulan yang biasa dilakukan yaitu mengambil dari pembuangan dan membeli dari pemilik barang bekas.
  • Pengepul, yaitu pihak yang memperoleh rongsokan secara langsung dari para pengumpul. Selanjutnya, barang bekas tersebut didistribusikan kepada pabrik yang mendaur ulang barang bekas.

Masing-masing mata rantai dari bisnis barang bekas di atas tentu membutuhkan modal dan kemampuan yang berbeda-beda. Jumlah penghasilan yang diperoleh juga berbeda.

2. Fokus Menjadi Pengepul Rongsok

Sebetulnya, Anda bisa memilih salah satu dari tiga mata rantai bisnis rongsokan yang sudah dijelaskan di atas. 

Namun sebaiknya, Anda menjadi pengepul saja apabila ingin meraih sukses lebih cepat. 

Pasalnya, kebanyakan pengusaha rongsokan yang sukses di Indonesia berasal dari kalangan pengepul. 

Mereka membeli barang bekas dari para pengumpul barang bekas dan mendistribusikannya kepada pabrik-pabrik daur ulang. Anda juga dapat menjualnya ke pengepul yang lebih besar.

Sebagai pengepul, Anda lebih bebas atau leluasa untuk menentukan margin yang akan diambil. 

Secara tidak langsung, Anda dapat menentukan sendiri seberapa profit yang ingin diperoleh.

Yang terpenting adalah siapkan modal, lahan, dan kenali para pengumpul serta pengguna barang bekas atau rongsokan.

Tak cuma itu, Anda perlu memiliki satu keahlian lagi yaitu komunikasi. 

Walau bagaimana pun, Anda akan menjadi penghubung di antara pengumpul barang bekas dengan pemilik pabrik pengolah bahan bekas.

3. Siapkan Tempat Penampungan

Selain kemampuan komunikasi yang baik dan modal uang, Anda perlu menyiapkan lokasi untuk menampung barang bekas. 

Ada baiknya Anda memilih tempat yang mudah dijangkau kendaraan supaya distribusi barang bekas bisa dilakukan dengan cepat dan mudah.

Akses ke lokasi tetap penting untuk diperhatikan. Meski pengumpul rongsokan mengantar barang bekas menggunakan motor, barang bawaannya biasanya memiliki dimensi yang besar. 

Oleh sebab itu, mereka membutuhkan jalan yang lebar agar lebih leluasa bergerak.

Para pengepul yang lebih besar atau pengangkut barang rongsokan juga biasanya datang menggunakan truk besar. 

Oleh karenanya, mereka membutuhkan tempat dengan akses jalan yang lebar dan mudah.

4. Kenali Jenis dan Harga Rongsok

Ada banyak sekali barang bekas yang bisa didaur ulang. Jika ingin terjun di bidang ini, tentu Anda harus mengenal jenis dan harga barang-barang tersebut. 

Ada beberapa barang rongsokan yang umumnya diperjualbelikan di Indonesia, antara lain:

  • Aluminium
  • Besi
  • Kaca
  • Baja
  • Kertas
  • Botol plastik
  • Plastik atom
  • Plastik kresek
  • Karton
  • Kardus
  • Kertas

Masing-masing barang tersebut tentu memiliki harga yang berbeda.

5. Pilih Mitra

Pilih mitra yang terpercaya, baik dari para pengumpul barang bekas maupun pengepul yang lebih besar. Hubungan yang baik mesti dijalin dengan para mitra agar mereka loyal dalam menyetorkan barang bekas maupun membeli rongsokan dari tempat Anda.

6. Coba Daur Ulang Sendiri atau Recycle

Apabila bisnis rongsokan sudah mulai berjalan, Anda dapat mencoba untuk mendaur ulang barang-barang tersebut. Dengan begitu, Anda bisa menjalankan dua bisnis sekaligus yaitu pengepul dan pendaur ulang.

Manajemen bisnis rongsokan sebaiknya tidak dipandang remeh. Pasalnya, manajemen ini menjadi penentu kesuksesan Anda di masa mendatang.

Related Posts

perbedaan dropship dan reseller

Apa Perbedaan Dropship dan Reseller? Simak Penjelasannya

Artikel diperbarui pada 19 Desember 2023. Jual beli online saat ini, sudah berkembang dengan pesat. Sistem penjualan secara online, juga sudah terbagi menjadi dropship dan reseller. Sebenarnya…

Cara Menjadi Penulis Online yang Menghasilkan Uang

9 Cara Menjadi Penulis Online yang Menghasilkan Uang Paling Efektif

Artikel diperbarui pada 14 November 2023. Jika sudah memiliki skill menulis yang mumpuni, maka jangan disia-siakan agar bisa menghasilkan tambahan pendapatan. Saat ini, cara menjadi penulis online…

3+ Cara Cek Saldo BCA Lewat HP Termudah dan Praktis

Artikel diperbarui pada 29 Oktober 2023. Cara Cek Saldo BCA Lewat HP – Saat ini, lembaga perbankan sudah semakin mempermudah para nasabahnya dengan menghadirkan berbagai aplikasi serta…

Cara Membatalkan Pesanan di Zilingo

Cara Membatalkan Pesanan di Zilingo

Artikel diperbarui pada 29 Oktober 2023. Zilingo adalah platform e-commerce terkemuka yang menyediakan produk fashion dan lifestyle berkualitas dari brand-brand terkenal di Asia Tenggara dan Timur Tengah….

Ini Dia Cara Cek Rekening BRI Masih Aktif Atau Tidak Termudah!

Artikel diperbarui pada 24 Oktober 2023. Cek rekening BRI masih aktif atau tidak – Sudah tahu belum ada cara cek rekening BRI masih aktif atau tidak termudah?…

Jenis VPS: Manfaat dan Pengertian

Artikel diperbarui pada 22 Oktober 2023. Saat baru pertama kali terjun ke dunia virtualisasi VPS, Anda pasti akan menemukan istilah KVM, XEN dan OpenVZ. Ketiga istilah itu…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *