Cara Pisah BPJS: Macam Kepesertaan, Pengecekkan Status, & Manfaatnya

Cara Pisah BPJS: Macam Kepesertaan, Pengecekkan Status, & Manfaatnya

Artikel diperbarui pada 10 Agustus 2023.

Di Indonesia, salah satu program jaminan kesehatan yang diberlakukan yakni BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial). Bagi pesertanya pun, cara pisah BPJS dapat dilakukan dengan beberapa pilihan. Hal tersebut biasanya dilakukan untuk berbagai tujuan.

Pada kenyataannya memang tidak jarang ditemui kondisi tertentu di mana peserta BPJS tersebut misalnya berganti KK (Kartu Keluarga) karena baru menikah. Perihal kepesertaannya pun perlu dipisahkan untuk menghindari hal-hal yang berpotensi menjadi masalah nantinya.

Ada beberapa cara yang bisa ditempuh peserta BPJS untuk memisahkan kepesertaan BPJS tersebut. Baik melalui cara online maupun offline. Namun sebelum menjadi peserta BPJS itu ada banyak hal yang perlu diketahui. Berikut ulasannya:

Ketahui Macam-macam Kepesertaan BPJS

Sebelum beralih pada pembahasan mengenai cara pisah BPJS, hal yang penting juga untuk diketahui ialah macam-macam kepesertaan BPJS agar nantinya dapat memisahkan kepesertaannya, terutama BPJS Kesehatan. Uraiannya yakni sebagai berikut:

1. Peserta PBI (Penerima Bantuan Iuran)

Jenis peserta ini, biasanya tergolong dalam kategori peserta yang tidak mampu membayar iuran BPJS secara mandiri. Misalnya dari data di Dinas Sosial, kalangan peserta ini bisa juga merupakan fakir misikin dan akan dibiayai oleh pemerintah.

2. Peserta Non-PBI (Bukan Penerima Bantuan Iuran)

Kategori peserta ini tentunya dianggap mampu untuk membayar iuran BPJS tersebut secara mandiri sehingga tidak dibiayai oleh pemerintah. Adapun beberapa kategorinya, seperti:

  • Pekerja penerima upah (PPU) dan juga anggota keluarga. Biasanya, masuk dalam kategori peserta yang terikat hubungan kerja, baik di ruang lingkup pemerintahan maupun perusahaan swasta.
  • Pekerja bukan penerima upah, bisa mencakup kategori peserta yang memiliki usaha tertentu, khususnya dalam skala mikro. Termasuk di dalamnya keluarganya.
  • Bukan pekerja (BP) serta anggota keluarganya. Termasuk di dalam kategori ini, misalnya: investor, pensiunan dan lain-lain.

Cara Pisah BPJS yang Perlu disimak!

Setelah mengetahui macam-macam kepesertaan BPJS, dapat diketahui pula bahwa setiap peserta yang terdaftar dalam KK yang sama, otomatis anggota keluarga tersebut akan dikenakan iuran sekaligus bagi penanggungnya. Maka dari itu, berikut ini cara memisahkan kepesertaannya.

1. Cara Pisah BPJS Melalui Akses Online

Pisah BPJS juga dapat diartikan mengeluarkan peserta/mengurangi peserta. Misalnya dari tanggungan BPJS di dalam sebuah keluarga yang perlu dipisahkan kepesertaannya. Langkah-langkahnya melalui akses online, yakni:

  • Buka aplikasi WhatsApp. Jika nomor layanan BPJS-Pandawa (08118165165) menggunakan akses online belum disimpan, sebaiknya disimpan untuk nantinya berkirim pesan saat membuka aplikasi WhatsApp.
  • Kirim pesan. Pesan yang dikirim disesuaikan dengan tujuan peserta. Dalam hal ini tentu berkaitan dengan pemisahan kepesertaan BPJS. Usahakan mengirim pesan di waktu pelayanannya/hari kerja (jam 08.00-15.00).
  • Tunggu Balasan Pesan. Peserta bisa menunggu beberapa saat pesan yang dikirim untuk dibalas dari pihak terkait.
  • Isi formulir. Biasanya, balasan pesan akan menyertakan link. Klik link tersebut dan isikan formulir sesuai ketentuan pengisian yang ada, termasuk jika diminta kelengkapan berkas-berkas tertentu.
  • Selesai. Setelah pengisian formulir terkait telah selesai dilakukan, tunggu beberapa saat hingga mendapat balasan pesan kembali dan menginformasikan juga keberhasilan proses pengajuan pemisahan BPJS tersebut.

2. Cara Pisah BPJS Melalui Akses Offline

Tidak hanya melalui akses online, tentunya cara pisah BPJS ini pun bisa dilakukan melalui akses offline. Berikut ini langkah-langkah yang bisa diterapkan:

  • Siapkan berkas. Sebelum mendatangi kantor BPJS, sebaiknya melengkapi berkas/dokumen yang diperlukan. Misalnya, KTP, KK (Jika telah pisah KK, membawa KK baru serta lama). Surat kematian jika peserta yang dipisahkan telah wafat dan lain-lain.
  • Datang ke kantor BPJS. Setelah berkas/dokumen telah lengkap, bisa mendatangi kantor cabang BPJS sesuai domisili yang bersangkutan.
  • Selesai. Serahkan kelengkapan berkas/dokumen pada petugas pelayanan di kantor setempat. Ikuti arahan petugas yang ada di lokasi, dan tunggu prosesnya hingga selesai.

Pengecekan Status Kepesertaan BPJS

Bagi peserta yang telah melakukan pemisahan BPJS, selain melalui dua cara sebelumnya, bisa juga melakukan pengecekan lewat aplikasi mobile JKN. Beragam informasi terkait BPJS tersebut juga dapat diakses dengan langkah seperti berikut ini:

  • Unduh aplikasi mobile JKN. Aplikasi ini dapat diunduh pada ponsel pengguna/peserta untuk akses informasi terkait BPJS tersebut.
  • Registrasi akun. Lakukan pendaftaran atau registrasi akun dengan pengisian data yang ada, seperti: nomor HP, KTP dan lain sebagainya.
  • Log in aplikasi. Jika telah memiliki akun, dapat log in aplikasi tersebut. Nantinya, laman aplikasi akan terlihat dengan berbagai menu untuk akses informasi terkait BPJS dan kepesertaannya.
  • Akses pilihan menu dalam aplikasi tersebut. Pengguna/peserta dapat mengakses menu info peserta dan menu lainnya yang terdapat di dalam aplikasi tersebut.
  • Lihat informasi yang diperlukan. Nantinya, akan muncul informasi yang diperlukan terkait kepesertaan BPJS tersebut. Peserta dapat melihatnya, termasuk untuk mengecek pisah BPJS/status kepesertaan lainnya apabila ada perubahan data tertentu.

Manfaat Pisah BPJS

Terkait pemisahan kepesertaan BPJS, terutama BPJS kesehatan tentu bisa memberikan manfaat tersendiri bagi pesertanya. Nantinya, manfaat itu juga akan dirasakan masyarakat. Apalagi jika dijalankan atau sesuai dengan ketentuannya. Beberapa manfaat tersebut, di antaranya yaitu:

  • Memperjelas status kepesertaan. Dalam beberapa kondisi tertentu, jika kepesertaan BPJS dipisahkan, maka dapat memperjelas status kepesertaan tersebut. Misalnya saja, peserta yang telah menikah dan memiliki KK baru, atau peserta wafat harus dilaporkan perubahan datanya.
  • Menghemat pengeluaran. Jika pisah BPJS belum dilakukan atau perubahan data tersebut belum dilaporkan, bukan tidak mungkin virtual akun untuk membayarkan iuran masih terhubung. Nah, jika sudah dipisah, tentu akan menghemat pengeluaran.
  • Meminimalisir potensi akses layanan BPJS yang tidak bisa dipakai. Apabila kepesertaan BPJS belum dipisahkan dan menimbulkan kerancuan/ketidaksesuaian pada total pembayaran iuran setiap anggotanya, bisa menyebabkan akses tidak bisa dipakai. Maka dari itu, perlu dipisahkan.
  • Membantu memperlancar akses layanan kesehatan. Kepesertaan BPJS yang terdata dengan baik, tentu dapat memperlancar atau mengoptimalkan layanan BPJS tersebut. Terutama bagi pesertanya yang akan mengakses pelayanan kesehatan.
  • Manfaat lainnya. Saat semua data telah jelas, termasuk dengan adanya pemisahan kepesertaan BPJS tersebut, bukan tidak mungkin manfaat lainnya seperti kenyamanan serta kesejahteraan masyarakat akan terwujud dengan pelayanan kesehatan yang baik pula.

Dari uraian terkait masalah kepesertaan BPJS di atas, termasuk cara pisah BPJS, dapat diketahui bahwa begitu pentingnya kejelasan sebuah data. Apalagi yang berhubungan dengan jaminan kesehatan seseorang. Begitupun dengan peserta atau anggota BPJS itu sendiri.

Pemisahan kepesertaan BPJS tersebut akan memberikan dampak yang tidak kecil bagi pihak-pihak yang bersangkutan. Maka dari itu, perlu diketahui serta dipahami hal-hal yang berkaitan di dalamnya. Cara memisahkan kepesertaan BPJS pun mudah dilakukan bagi pesertanya.

Di lain sisi, perkembangan zaman serta teknologi yang semakin pesat, dapat membantu mempermudah setiap akses kehidupan masyarakat, termasuk dalam bidang kesehatan. Terutama hal-hal yang berkaitan dengan BPJS serta kepesertaannya dan afsilitas yang bisa dinikmati oleh peserta.

 

Related Posts

Asuransi Sinar Mas

Asuransi Sinar Mas, Solusi Terbaik untuk Kebutuhan Diri

Artikel diperbarui pada 25 April 2024. Asuransi sinar mas merupakan salah satu penyedia jasa asuransi kesehatan yang memiliki kualitas terbaik di Indonesia. Kesehatan adalah aset terbaik yang…

Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional

4 Perbedaan Dasar Asuransi Syariah dan Konvensional

Artikel diperbarui pada 24 April 2024. Sebelum memutuskan akan melakukan asuransi, Kamu harus bisa memahami bagaimana perbedaan asuransi syariah dan konvensional. Meskipun sama-sama asuransi hari tua, namun…

Alasan Pentingnya Menggunakan Asuransi Bagi Generasi Milenial

4 Alasan Pentingnya Menggunakan Asuransi Bagi Generasi Milenial

Artikel diperbarui pada 23 April 2024. Banyak orang berpendapat kalau asuransi hanya untuk mereka yang sudah tua saja, namun sebenarnya ada banyak sekali alasan pentingnya menggunakan asuransi…

Asuransi Hari Tua. | via goodscoop.id

Asuransi Hari Tua, Persiapkan dengan Matang Sebelum Pensiun

Artikel diperbarui pada 29 Maret 2024. Asuransi hari tua merupakan hal penting yang mesti dipersiapkan dengan matang bagi kamu yang sekarang ini menjadi tulang punggung keluarga. Asuransi…

Cara Membatalkan B Save Accident Protection

Cara Membatalkan B Save Accident Protection

Artikel diperbarui pada 31 Oktober 2023. Apakah kamu tahu apa itu B Save Accident Protection? B Save Accident Protection adalah salah satu produk asuransi yang memberikan perlindungan…

Cara Membatalkan eklaim BPJS Ketenagakerjaan

Cara Membatalkan eklaim BPJS Ketenagakerjaan

Artikel diperbarui pada 28 Oktober 2023. BPJS Ketenagakerjaan adalah program asuransi sosial yang memberikan perlindungan atas risiko kecelakaan kerja, kecelakaan saat perjalanan ke dan dari tempat kerja,…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *